Seperti gelombang tsunami, penolakan konser Lady Gaga terus mengalir deras. Beberapa ormas keagamaan kemarin (24/5) telah menyatakan sikap menolak konser musik penyanyi asal Amerika Serikat yang akan dilaksanakan di Gelora Bung Karno itu. Kini giliran Asosiasi Guru
Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) yang menolak rencana konser tersebut.
AGPAII yang lahir untuk mengoptimalkan peran guru agama Islam agar dapat berperan secara aktif dalam menampilkan nilai-nilai agama yang dinamis, damai, toleran, dan inklusif dan mampu mengarahkan berbagai kemajuan juga tantangan zaman yang dihadapinya ini menegaskan bahwa gaya dan style Lady Gaga tidak sesuai dengan budaya Indonesia, apalagi dalam perspektif agama Islam.
“Ini jelas tidak sesuai dengan budaya keagamaan kita” tegas Mahnan Marbawi, sekretaris DPP AGPAII kepada eksposrakyat.com (25/5).
Ia juga menyingung persoalan hedonisme yang saat ini telah menjalar dalam kehidupan masyarakat kususnya perkotaan. Masayakat kita sudah terjangkit penyakit hedonism sehingga apa yang datang dari luar selalu saja dibanjiri pengunjung, mereka menganggap “barang luar” adalah bagian dari style,
ini masalah yang harus diselesaikan.
“Sebagian masyarakat kita telah menjadikan kesenagan dan kenikmatan materi menjadi tujuan utama. Jadi bisa dikatakan bahwa para penganut hedonisme ini lebih mementingkan kesenangannya, tidak lagi peduli oleh orang yang berada di sekitar mereka, karena yang terpenting buat mereka adalah kesenangan,” tukas Marbawi.
Marbawi menuturkan, persoalan hedonismlah sesungguhnya menjadi problem utama masyarkat kita saat ini. Jika kehadiran Lady Gaga di negeri ini tidak ada renpon besar dari masyarakat hedon pasti tidak akan ada penolakan yang begitu besar. Selain itu, penolakan yang sekarang sedang terjadi juga tidak akan memberikan pengaruh bagi keberadaan Lady Gaga yang sudah menjadi trendsetter kontroversi. “Penolakan Lady Gaga tidak akan mempengaruhi dia sebagai trendsetter kontroversi.”
Ia mengajak kepada masyarakat khususnya Guru Pendidikan Agama Islam, menolak Lady Gaga untuk konser di Indonesia itu iya karena secara prinsipil tidak sesuai dengan norma, budaya dan agama tapi yang tidak kalah penting untuk mendapatkan perhatian serius adalah penyakit hedonis yang kini sedang
menjamur dan sangat mematikan. Jangan sampai generasi bangsa ini kedepan tumbuh besar dengan hedonism yang melekat, jellas jebolan STAIN Cirebon ini.
#####
Sumber: eksposrakyat.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar