0


"Tenaga produktif di Indonesia hanya 50% dari populasi penduduk, itu pun tidak semuanya berkualitas seperti yang diharapkan. Dan munculnya kurikulum 2013 salah satunya untuk memenuhi target tantangan generasi emas pada tahun 2045. Harapannya bisa mencapai 70% angka produktif tapi juga berkompeten" Ungkap Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Drs. Mahfudh Shodar,M.Ag di depan 120 peserta Workshop Kurikulum 2013 PAI SD di Malang.

Kurikulum 2013 sejatinya merupakan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya, dan itupun bukan penyempurnaan akhir karena akan selalu mengalami perkembangan. Kurikulum 2013 adalah dokumen hidup. Dengan kurikulum ini peserta didik tidak hanya mampu mengintegrasikan antara pengetahuan satu dengan lainnya yang ia pelajari di kelas tapi yang lebih penting juga mampu mengintegrasikan nilai-nilai sikap yang diajarkan dalam hubungannya bermasyarakat kelak. Artinya terjadi perubahan karakter dan upaya mengembalikan karakter bangsa Indonesia.

"Kurikulum 2013 juga merupakan upaya besar untuk mencetak generasi kuat. Kuat ekonomi,kuat aqidah dan kuat fisiknya. Seperti yang dijelaskan dalam Al Quran (QS: 4:9) jangan meninggalkan di belakang kita anak-anak atau generasi yang lemah, "tambahnya.
 


Sementara Direktur PAI, Dr.Amin Haedari pada acara yang sama di Surabaya (10/9) menjelaskan untuk menerapkan kurikulum 2013, para guru agama harus menyenangi kurikulum ini lebih dahulu. Ini lah ruh dari K13. Tanpa ada rasa menyenangi dan menjiwai mustahil para guru akan mampu dan sukses menerapkan kurikulum baru kepada peserta didik.


Sumber: Dirjen Pendis 

Posting Komentar

 
Top